-untuk Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani-
tafaddal ya syaikh
kami rindu duduk bersamamu
kami rindu wajah teduhmu
kami rindu pelajaran darimu
tentang kisahmu kala menuntut ilmu
di negeri kinanah waktu itu
tentang 6000 buku yang engkau khatamkan
tentang petuah dan syair tasawwuf yang engkau dapatkan dari kakekmu, Sang Sufi Agung
tentang guru-gurumu di Al Azhar, para pejuang yang tak kenal lelah untuk menegakkan kembali peradaban agung
tentang perjumpaanmu dengan Sang Mursid Aam yang gugur di tangan penguasa tiran
juga persahabatanmu dengan Sang Mujahid Agung yang namanya kini terpatri di setiap dada pemuda Palestina
tafaddal ya syaikh
kami rindu duduk di majelis ilmumu
kami rindu pelajaran darimu
Al Aqsa adalah saksinya
ketika kau mendaraskan kepada kami jalan menuju iman
engkau menjelaskan kepada kami kedudukan qadla dan qadar
juga tentang posisi Islam di setiap pemikiran umat
makam Sang Khalilullah menjadi saksi
kala engkau sampaikan problematika umat ini
kau gariskan ilmu ekonomi
bagaimana aturan sosial dalam agama ini
juga keagungan pemerintahan Islam
tafaddal ya syaikh
kami rindu wajah teduhmu
kau ajarkan kepada kami tuk mencintai ilmu
berliterasi untuk bangkitkan kembali Islam
juga berani menuliskan kata-kata kepada dunia
tak lupa kau nasehatkan kepada kami
bahwa yang lebih hebat adalah melahirkan kader dakwah
generasi penerus untuk mengibarkan kalimah tauhid
di atas buminya
namun tak ada yang lebih indah
selain menapaki jalan revolusi
maka kami berpisah denganmu ya syaikh
kala jiwamu lebih mencintai untuk berjumpa dengan Sang Rabb Pencipta Semesta
dan di sepertiga malam ini
ku kirimkan sebait Fatihah untukmu
semoga kami teguh mengikuti jejak langkah yang tlah kau ajarkan